Hakikat kehidupan dunia adalah tempat mencari bekal untuk kelak kembali menghadap Allah. Sungguh, rugilah orang yang menjadikan dunia ini sebagai tujuannya.
Seseorang akan mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki untuk menjayakan kehidupan dunia. Seolah-olah akan hidup abadi di dalamnya, tanpa terpikir bahwa kelak akan menghadap Allah dan dimintai pertanggungjawaban.
Dalam acara Mutiara Pagi Pro1, Sabtu (8/2/2025), Penyuluh Agama Islam dari Kementrian Agama Kota Palangka Raya, Ust. Sultan Muhammad Sidiq,M.Pd mengatakan hakikat kehidupan ini sebenarnya hanya sementara.
“Di ibaratkan kita bersandar di sebatang pohon berteduh kemudian melanjutkan perjalanan yang sejatinya bukan kekal hidup di dunia ini melainkan kehidupan akhirat,” ujarnya.
Ia menambahkan, mempersiapkan bekal dengan sebaik-baik bekal. “Ada empat bekal yang mesti kita persiapkan bekal yang pertama yaitu jangan pernah meninggalkan salat sesibuk apapun aktivitas kita,” ucapnya.
Menurut Ust.Sidiq, yang kedua adalah jangan pernah menzalimi dan merendahkan orang lain serta jangan pernah kita mengambil hak orang lain. Yang ketiga adalah mempersiapkan amalan-amalan jariyah.
“Seorang muslim harus menjadi orang yang cerdas yang mempersiapkan bekalnya menuju akhir. Demikian hakikat kehidupan yang penting diketahui dalam pandangan Islam,” katanya.
sumber: https://www.rri.co.id/lain-lain/1311117/pentingnya-memahami-hakikat-kehidupan-dalam-islam