Delia Yowanda Tanzil, S.Psi, seorang perempuan muda beragama Buddha yang berasal dari Sibolga, Sumatera Utara, telah membuktikan bahwa perbedaan keyakinan bukanlah penghalang untuk meraih impian. Ia berhasil menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha), sebuah kampus yang mayoritas mahasiswanya beragama Islam.
Awalnya, Delia mengaku merasa cemas dan khawatir. “Saya merasa takut tidak bisa diterima di lingkungan kampus karena saya mahasiswa non-Muslim dan tidak menggunakan hijab,” ungkapnya. Namun, kekhawatiran itu segera sirna ketika ia mulai menjalani perkuliahan.
“Ternyata, mereka sangat terbuka dan tidak ada pembedaan antara mahasiswa Muslim dan non-Muslim. Semuanya diperlakukan sama,” ujar Delia, Sabtu (28/9/2024).
Ia merasakan kehangatan dan penerimaan dari teman-teman dan dosennya, yang membuatnya merasa seperti memiliki keluarga baru di Unmuha.
Delia bahkan mengaku bangga bisa menyelesaikan studinya di Unmuha. “Saya berharap ke depannya Unmuha menjadi lebih baik lagi dan semakin sukses,” katanya. Ia juga mengajak mahasiswa non-Muslim lainnya untuk tidak ragu melanjutkan studi di Unmuha. “Di sini, kita semua diterima dan disambut dengan baik,” tambahnya.
Delia diwisuda pada Sabtu, 28 September 2024, bersama 583 wisudawan dan wisudawati lainnya. Kisahnya menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin mengejar mimpi, tanpa terhalang oleh perbedaan.
Unmuha sendiri saat ini memiliki 7 Fakultas dengan 23 Prodi Diploma 3 (D3), Sarjana (S1) dan Magister (S2) yang semuanya telah terakreditasi baik Unggul dan Baik Sekali.
Keberhasilan Delia membuktikan bahwa Unmuha adalah kampus yang terbuka dan inklusif, menerima semua mahasiswa tanpa memandang latar belakang agama. Unmuha telah menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bagi semua mahasiswa, tanpa memandang latar belakang agama.
sumber: https://www.rri.co.id/daerah/1008291/kisah-non-muslim-kuliah-di-kampus-muhammadiyah-aceh